RINGKASAN MATERI PKLH
I. Pendahuluan
Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup yang lazim disingkat PKLH
sudah sekitar 2,5 dasawarsa dicanangkan di Indonesia dan di sekolah
sudah dilakukan mulai penerapan kurikulum 1984. Setelah 15 tahun,
hasil dan dampaknya belum banyak dirasakan bagi lingkungan/masyarakat.
Buktinya, masih banyak menemui lulusan sekolah yang membuang sampah di
jalanan, merokok di kendaraan umum, berludah dan membuang hajat tidak
pada tempatnya, dan kegiatan merusak lingkungan lainnya.
Kalau begitu, gagasan memperkenalkan PKLH untuk merubah cara pandang,
sikap, dan prilaku secara rasional dan bertanggungjawab pada masalah
kependudukan (terutama tentang reproduksi dan persebaran penduduk) dan
masalah lingkungan (terutama tentang pengelolaan sumber daya alam),
masih bersifat utopis. Artinya, konsepsi PKLH di sekolah baru pada
tatanan ide dan instrumental belum pada tatanan praksis. Kalaupun
sudah ada sekolah yang mengimplementasikan, pencapaian tagihan
pembelajarannya belum sebagaimana diharapkan. Padahal pengenalan PKLH
di sekolah dimaksudkan sebagai upaya jangka panjang untuk menghambat
pandangan/ perilaku masyarakat `era pembangunan' yang berfalsafah
`manusia penakluk alam'.
Seperti beberapa negara lain di dunia, Indonesia sudah lama
berkonsentrasi pada kegiatan pembangunan. Oleh M. Soeryani (1997),
pembangunan disebut sebagai suatu rekadaya untuk meningkatkan kualitas
hidup dengan memanfaatkan berbagai sumber daya pendukungnya
(sustainable resources) melalui perubahan tatanan lingkungan hidup
serta kehidupan secara keseluruhan. Dalam jangka pendek, kegiatan
pembangunan memberi manfaat langsung bagi masyarakat namun dalam
jangka panjang kegiatan pembangunan ini dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan yang akhirnya akan berakibat pada penurunan/kemunduran
kualitas hidup masyarakat. Menurut Shaw (dalam Mohamad Soerjani 1997),
di luar pengaruh alamiah, sekitar 75% kerusakan lingkungan disebabkan
oleh polluting tecgnology (tehnologi yang mencemari/ tech) selain oleh
kebijaksanaan yang kurang tepat (Kb, sekitar 7%), kemiskinan (Km,
sekitar 7%), kerawanan sosial (Ks, sekitar 7%), dan kecepatan
pertumbuhan penduduk (Pdd, sekitar 4%).
Manusia dan lingkungan
Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, merupakan istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan.
Kehidupan manusia tidak akan pernah bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernafas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sebagaimana yang tertulis dalam UU.No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
UNSUR-UNSUR LINGKUNGAN HIDUP
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
Hubungan antara manusia dengan lingkungannya berlangsung karena manusia membutuhkan bantuan lingkungan untuk hidupnya seperti air untuk minum, makanan, pakaian, rumah, bahkan oksigen untuk bernapas yang kesemua bahan-bahannya di dapat dari alam. Ketika jumlah manusia masih sedikit, hubungan antara manusia dengan lingkungannya berlangsung seimbang bahkan ada kesan bahwa persediaan sumber daya lama tidak akan pernah habis. Namun ketika jumlah manusia makin banyak, sementara jumlah sumber daya alam relatif tetap, maka kelangsungan hidup manusia mulai terancam, akhirnya muncullah berbagai anjuran dan himbauan untuk menghemat dan mengkonservasi sumber daya alam. Pada tahapan ini lalu muncul komponen lain yang ikut mempengaruhi kehidupan ekologi yaitu komponen budaya manusia.
3. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
Interaksi Manusia Dengan Lingkungannya
Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya.Ia membentuk dan terbentuk oleh lingkungan hidupnya. Manusia seperti ia adanya, yaitu yang disebut fenotipe, adalah perwujudan yang dihasilkan oleh
interaksi sifat keturunannya dengan faktor lingkungan.
Hubungan antara manusia dengan lingkungan hidup nya adalah sirkuler. Kegiatannya, apakah sekedar bernafas, sedikit atau banyak akan merubah lingkungannya. Perubahan pada lingkungan itu pada gilirannya akan mempengaruhi manusia.
KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
Kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, pertama adalah bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup akibat Peristiwa Alam.
Berbagai bentuk bencana alam yang menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup, sepertihalnya :
Letusan gunung berapi
Tak dapat dipungkiri, dengan terjadinya satu bencana berupa meletusnya gunung berapi, akan menimbulkan efek yang buruk bagi ekosistem yang ada di sekitarnya. Sepertihalnya terjadinya plusi udara akibat semburan asap dan debu, kemudian rusaknya hutan, pohon, tumbuhan serta berbagai hewan yang hidup di sekitarnya.
Gempa bumi
Dampak dari bencana ini lebih mengefek dan terasa pada tatanan lingkungan hidup buatan, sepertihalnya rusaknya bangunan, dsb. Akan tetapi, yang sudah pasti pula bahwa lingkungan hidup biotik pun terkena dampanya, dengan rengkahan tanah akibat gempa, serta guncangan yang mengakibatkan ekosistem di satu wilayah dapat terganggu.
Angin topan
Sepertihalnya bencana-bencana lain, kerusakan dan dampak yang berpengaruh terhadap lingkunganpun tidak jauh berbeda. Dan masih banyak lagi bencana-bencana kecil yang akibatnya bisa menimbulkan kerusakan pada lingkungan.
Dan yang kedua adalah kerusakan lingkungan yang diakibatkan Faktor Manusia, sepertihalnya :
• Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini.
• Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
• Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
• Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak dari rusaknya hutan.
• Penebangan hutan secara liar, sebagai satu contoh eksploitasi manusia tanpa adanya konservasi yang berkelanjutan.
• Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
• Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS), yang tidak mengindahkan aturan AMDAL
• Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan (eksploitasi)
• Perburuan liar, dll.
Kesimpulannya, manusia sejatinya mengerti dan memahami serta wajib bertanggung jawab menjaga keberlangsungan lingkungan hidup, sebagaimana dia berniat menjaga keberalngsungan hidupnya sendiri, karena, lingkungan manusia dan lingkungan mruakan satu rantai ekosistem yang tak bisa dicerai atau dipisahkan serta saling berkaitan satu sama lain.
Karena jika satu rantai ekosistem ini rusak, maka keselamatan seluruh unsur lingkungan di mana manusia termasuk di dalam bagiannya, akan terancam sebagai dampak dari krisis ekosistem yang bisa menimbulkan efek terburuk yaitu kepunahan.
KONSERVASI LINGKUNGAN
Populasi manusia yang terus meningkat dari tahun ke tahun, mengakibatkan kebutuhan hidupnya juga meningkat baik jenisnya maupun jumlahnya. Sumber daya alam di bumi terus dikuras dan dieksploitasi yang mengakibatkan persedian makin menipis bahkan nyaris habis untuk generasi berikutnya. Berdasarkan keadaan itulah maka manusia mulai menyadari perlunya menjaga, melestarikan, dan memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana yang dikenal dengan konservasi.
Konservasi dalam arti sederhana adalah pengawetan, perlindungan, atau penyelamatan sumber daya alam. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1990; Konservasi adalah pengelolaan sumber daya lingkungan yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.
Hal seperti inilah yang semestinya kita pikirkan dan kita lakukan dalam masa-masa krisi lingkungan. Karena bagaimanapun, ketika kita menyadari bahwa manusia adalah salah satu unsur bagian dari yang namanya lingkungan hidup, maka sudah sepantasnya kita mengerti dan mengasihani serta terus menghargai lingkungan, sebagaimana kita mengasihani dan menghargai diri kita sendiri. Membunuh dan merusak lingkungan, sudah sama halnya dengan kita membunuh dan merusak diri kita sendiri. Karena cepat atau lambat, apa yang kita lakukan, akan kembali menuai dampak terhadap diri kita sendiri. Sehingga, orang yang tidak pernah menghargai lingkungam, sama halnya dengan tidak pernah meghargai dirinya sendiri.
Lingkungan mempengaruhi manusia
Panel Antarpemerintah Tentang Perubahan Iklim (IPCC) dibentuk years PADA 1988 untuk mempelajari risiko perubahan iklim akibat aktivitas Manusia. Dalam Protokol Kyoto tahun 1997, negara-negara industri sepakat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca jauh pada tahun 2012. KESAWAN Protokol Kyoto years 1997, Negara-Negara Sepakat industri untuk mengurangi emisi saham gas rumah kaca JAUH PADA years 2012. Bahkan komite G8 yang dimulai sebagai respon terhadap krisis minyak 1937 dan terutama berkaitan dengan masalah-masalah ekonomi dari negara anggota, sekarang unfailingly memiliki sesuatu yang berkaitan dengan lingkungan di puncak mereka. Bahkan komite G8 Yang dimulai sebagai respon terhadap krisis Minyak 1937 dan terutama berkaitan Artikel Baru Masalah-Masalah Ekonomi Dari Negara anggota, sekarang Sesuatu Yang unfailingly memiliki berkaitan Artikel Baru Lingkungan di Puncak mereka.
Tahun dipikirkan eksploitasi alam oleh manusia telah mengakibatkan efek menatap tepat di wajah kita sekarang. Tahun dipikirkan eksploitasi alam Dibuat Manusia telah mengakibatkan Efek ekuitas menatap tepat di Wajah Kita sekarang. Kebenaran, bahwa dalam upaya untuk memperbaiki kehidupan kita, kita telah menempatkan keberlangsungan hidup kita sendiri untuk dipertaruhkan, akhirnya memukul kami keras. Kebenaran, bahwa KESAWAN Upaya untuk memperbaiki kehidupan Kita, Kita telah menempatkan keberlangsungan Hidup Kita Sendiri untuk dipertaruhkan, akhirnya memukul Kami Keras. Sekarang sebagai studi semakin banyak dan penelitian sedang dilakukan untuk memahami bagaimana manusia mempengaruhi lingkungan, semakin banyak orang yang sadar akan fakta bahwa kesejahteraan lingkungan dan kelangsungan hidup rumit ditenun menjadi satu sama lain. Sekarang sebagai studi semakin BANYAK PENELITIAN dan sedang dilakukan untuk memahami bagaimana Manusia mempengaruhi Lingkungan, BANYAK semakin Orang Yang Sadar akan Fakta bahwa kesejahteraan dan kelangsungan Lingkungan Hidup rumit ditenun sama lain menjadi Satu.
Pengaruh Kegiatan Manusia pada Kegiatan Lingkungan Hidup Manusia Pengaruh Lingkungan
Perubahan Iklim Perubahan Iklim
Hanya sekitar satu tahun kembali, aku menemukan sebuah artikel di mana lingkungan hidup menyatakan keprihatinan mereka bahwa jika gletser Gangotri (yang feed sungai Gangga) terus mencair pada tingkat saat ini, sungai Gangga akan segera mengering. Hanya sekitar Dilaporkan years Satu, Aku menemukan sebuah artikel di mana Lingkungan Hidup menyatakan keprihatinan mereka bahwa jika gletser Gangotri (pakan Yang debit sungai Gangga) Terus mencair PADA tingkat Suami Saat, debit sungai Gangga akan Segera mengering. Sungai Gangga adalah sungai suci di India, yang telah menjabat sebagai garis hidup selama berabad-abad bagi jutaan orang di bank tersebut. Sungai Gangga adalah debit sungai di India Suci, Yang telah menjabat sebagai Garis Hidup selama jutaan berabad-abad BAGI Orang di bank tersebut. Sungai telah memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup manusia, dan banyak dari mereka diberi makan oleh gletser. Pemanasan global mengacu pada peningkatan suhu bumi akibat pelepasan gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana dari industri dan kendaraan. Sungai telah memainkan Peran parts KESAWAN kelangsungan Hidup Manusia, dan BANYAK Dari mereka diberi makan gletser Dibuat. Pemanasan mengacu peningkatan PADA SUHU bumi global akibat pelepasan gas rumah kaca Pembongkaran Karbon dioksida dan metana Dari industri dan Kendaraan. Fenomena ini menyebabkan gletser mencair pada tingkat yang mengkhawatirkan. Fenomena Suami menyebabkan gletser mencair PADA tingkat Yang mengkhawatirkan. Bukan hanya Gangotri, tapi bahkan es di kutub mencair pada tingkat yang lebih cepat daripada yang mereka bisa terwujud. Bukan Hanya Gangotri, bahkan es di kutub mencair TAPI PADA tingkat small Cepat Yang lebih Yang Bisa mereka terwujud. Hasilnya adalah peningkatan permukaan laut, dan itu menimbulkan bahaya tenggelam daerah dataran rendah. Hasilnya adalah peningkatan permukaan laut, ITU menimbulkan Bahaya tenggelam dan Daerah Dataran rendah. Beberapa daerah yang mungkin pergi di bawah laut jika permukaan laut terus meningkat termasuk Bangladesh, sebagian Afrika dan bahkan kota-kota besar seperti London dan New York! Beberapa Daerah Yang mungkin Pergi di Bawah laut jika permukaan laut Terus meningkat termasuk Bangladesh, sebagian Afrika dan bahkan kota-kota Besar Pembongkaran London dan New York!
Penipisan Lapisan Ozon Penipisan Lapisan Ozon
stratosfer memiliki lapisan ozon yang melindungi kita dari ultraviolet (UV) sinar matahari. lapisan ozon stratosfer memiliki Yang melindungi Kita Dari ultraviolet (UV) sinar Matahari. Paparan lapisan ini menyebabkan kanker kulit dan katarak. Paparan Suami Katarak menyebabkan Kanker kulit dan lapisan. Namun, lapisan ozon menyaring sinar UV yang berbahaya dari sinar matahari karena memasuki atmosfer bumi. Namun, lapisan ozon menyaring sinar UV Yang berbahaya Dari Sinar Matahari KARENA memasuki atmosfer bumi. The cholofluorocarbons (CFC) yang merupakan bahan kimia buatan manusia dilepaskan di atmosfir melalui CFC yang mengandung aerosol, peralatan pendingin, busa dan sebagai oleh produk dari proses industri tertentu. The cholofluorocarbons (CFC) Yang merupakan Bahan kimia buatan Manusia dilepaskan di atmosfir Canada aerosol mengandung CFC yang, Peralatan Pendingin, Busa dan sebagai Dibuat Produk Dari proses industri tertentu. Sebagai bahan kimia ini dilepaskan, mereka naik ke atmosfer dan memecah molekul ozon yang membentuk lapisan ozon. Sebagai Bahan kimia Suami dilepaskan, mereka naik ke atmosfer dan ozon memecah molekul ozon Yang membentuk lapisan. Ada lubang ozon di stratosfer Antartika yang menyebabkan perhatian besar bagi lingkungan hidup di seluruh dunia. Ada lubang ozon di stratosfer Antartika Yang menyebabkan perhatian Besar BAGI Lingkungan Hidup di seluruh Dunia. Tidak hanya lapisan ozon depleting berbahaya bagi manusia, tetapi sinar UV dapat menghancurkan bakteri jenis tertentu diketahui adalah Cyanobacteria yang penting bagi nomor tanaman ekonomis penting. Hanya regular tidak lapisan ozon depleting berbahaya BAGI Manusia, tetapi sinar UV dapat menghancurkan bakteri jenis dan Yang diketahui adalah Cyanobacteria tertentu parts Tanaman Nomor BAGI ekonomis parts. Para peneliti bahkan memprediksi bahwa tingkat kelebihan dari sinar UV dapat menyebabkan kematian dari fitoplankton, yang merupakan komponen penting dari jaring makanan lautan. Para Peneliti bahkan memprediksi bahwa tingkat kelebihan Dari sinar UV dapat menyebabkan Kematian Dari fitoplankton, Komponen Yang merupakan parts food Lautan Dari jaring.
Polusi Polusi
Industrialisasi telah menjadi ciri khas kemajuan manusia. Industrialisasi telah menjadi ciri Khas kemajuan Manusia. Namun, dengan industri telah datang sejumlah gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer bahkan ketika saya menulis artikel ini dan Anda membacanya. Namun, Artikel Baru Datang sejumlah industri telah gas beracun Yang dilepaskan ke atmosfer bahkan ketika menulis artikel otonashi Suami dan Andari membacanya. Industri rilis galon limbah cair ke laut dan sungai. Industri rilis Galon limbah cair ke laut dan debit sungai. Beberapa limbah meresap ke bawah mencapai tanah dan mencemari air ke tingkat yang tidak dapat digunakan oleh manusia untuk minum atau memasak. Beberapa limbah meresap ke Bawah ke udara dan mencapai tingkat Tanah mencemari Yang dapat perlengkapan Dibuat Manusia regular tidak untuk memasak atau minum. Selain menambah polusi udara, kendaraan tak terhitung berjalan di jalan menambah polusi suara yang telah menyebabkan peningkatan stres, kegelisahan dan masalah yang berhubungan dengan pendengaran. Pencemaran air telah menyebabkan penurunan dalam beberapa bentuk kehidupan sejumlah besar air. Selain Menambah Udara polusi, tak terhitung Kendaraan Berjalan di jalan Menambah polusi suara Yang stres telah menyebabkan peningkatan, dan Masalah-Masalah Yang pendengaran berkaitan kecemasan Artikel Baru. Pencemaran udara telah menyebabkan penurunan di sejumlah Bentuk kehidupan sejumlah udara Besar. migrasi burung dikenal untuk mengubah arah mereka karena polusi atau perubahan cuaca. untuk mengubah Arah migrasi burung dikenal mereka KARENA polusi atau perubahan Cuaca. penyakit pernapasan pada manusia lain harga yang kita membayar untuk mencemari lingkungan. penyakit pernapasan lain harga PADA Manusia Yang Kita Membayar daya untuk mencemari Lingkungan.
Deforestasi Deforestasi
Memperluas populasi, industrialisasi dan kebutuhan lahan untuk pengembangan kota memperluas telah mengantarkan manusia menebang hutan egois. Memperluas populasi, industrialisasi dan kebutuhan Lahan untuk pengembangan kota memperluas Manusia telah mengantarkan menebang Hutan egois. Bukan hanya rumah hutan untuk sejumlah besar hewan, pohon juga merupakan komponen penting dari siklus air. Bukan Hanya Hutan untuk sejumlah rumah Besar HEWAN, Pohon Juga merupakan Komponen parts Dari siklus udara. Akar tanaman menahan tanah bersama dan mencegah erosi tanah. Akar Tanaman menahan Tanah Bersama dan mencegah erosi Tanah. Penutup hutan global telah menyusut hingga setengah luas dalam 11.000 tahun terakhir. Penutup Luas Hutan global telah menyusut hingga setengah 11.000 KESAWAN Terakhir years. Selama periode antara tahun 1990 dan 2000 sendiri, hilangnya hutan alam tahunan 16 juta hektar. Deforestasi pada tingkat yang mengkhawatirkan tersebut telah menjadi penyebab khawatir konstan untuk lingkungan di seluruh dunia. Selama periode ANTARA years 1990 dan 2000 Sendiri, hilangnya Hutan Tahunan diaudit alam 16 juta. Deforestasi PADA tingkat Yang mengkhawatirkan tersebut telah menjadi penyebab khawatir konstan untuk Lingkungan di seluruh Dunia.
Punahnya spesies Kepunahan Spesies
Manusia telah membunuh binatang benar sejak saat ia memperoleh keterampilan berburu. Manusia telah membunuh Binatang sejak Saat berburu besarbesaran Benar memperoleh keterampilan. Meskipun dalam mereka berburu kali adalah cara untuk bertahan hidup, manusia terus membunuh binatang bahkan setelah ia telah belajar untuk menumbuhkan tanaman. Meskipun KESAWAN kali mereka berburu adalah cara untuk bertahan Hidup, Terus Manusia Binatang membunuh bahkan Penghasilan kena pajak besarbesaran Tanaman telah belajar untuk menumbuhkan. Perburuan tanpa henti oleh manusia, terkadang untuk menyembunyikan sebuah cheetah atau gading gajah, atau hanya untuk memasak sup sirip ikan hiu enak, telah menghapuskan keberadaan sejumlah besar hewan hanya dalam satu abad. Perburuan Manusia Dibuat Tanpa henti, terkadang untuk menyembunyikan sebuah atau cheetah gading gajah, atau Hanya untuk memasak sup sirip ikan hiu enak, menghapuskan keberadaan sejumlah Besar telah HEWAN Hanya Satu KESAWAN abad. Selain berburu, kegiatan manusia seperti polusi lingkungan dan deforestasi telah menyebabkan kepunahan sejumlah besar hewan dan tumbuhan karena hilangnya habitat. Selain berburu, kegiatan Manusia Pembongkaran polusi Lingkungan dan deforestasi telah menyebabkan kepunahan sejumlah HEWAN Besar dan Tumbuhan KARENA hilangnya habitat. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa di Amerika Utara, 37 spesies hewan telah punah dalam 50 tahun terakhir akibat aktivitas manusia. PENELITIAN terbaru menunjukkan bahwa di amerika Utara, 37 spesies telah punah HEWAN KESAWAN 50 years Terakhir akibat aktivitas Manusia. Kehilangan habitat menyebabkan kepunahan subspesies harimau Bali pada tahun 1937. Kehilangan habitat menyebabkan kepunahan subspesies harimau Bali PADA years 1937. Menurut laporan tahunan IUCN 2008, ada 16.928 spesies hewan dan tumbuhan yang terancam kepunahan dan daftar terus meningkat setiap tahunnya. Laporan Tahunan Menurut IUCN 2008, ADA 16,928 spesies Tumbuhan dan HEWAN Yang terancam kepunahan dan DAFTAR Terus tahunnya meningkat terkait masih berlangsung.
Meskipun sembarangan eksploitasi alam oleh beberapa orang, ada segelintir orang yang bekerja tanpa henti untuk membalikkan efek merugikan dari aktivitas manusia terhadap lingkungan. Meskipun sembarangan alam Dibuat beberapa Orang eksploitasi, ADA segelintir Orang Yang bekerja Tanpa henti untuk membalikkan Efek ekuitas Dari merugikan aktivitas PADA Lingkungan Manusia. World Wildlife Fund, European Environment Agency dan National Geographic adalah beberapa organisasi yang menjalankan program untuk pelestarian alam dan mendidik dan mengilhami orang untuk melestarikan semua bentuk kehidupan baik itu flora maupun fauna. World Wildlife Fund, Badan Lingkungan Eropa dan National Geographic adalah beberapa Organisasi Yang untuk menjalankan program pelestarian alam dan mendidik dan mengilhami Orang untuk melestarikan kehidupan * Semua Bentuk Baik flora maupun fauna ITU.
Sekarang kita tahu bagaimana manusia mempengaruhi lingkungan, marilah kita tidak duduk kembali meninggalkan semua tanggung jawab melestarikan planet kita pada segelintir orang. Kita Sekarang industri tahu bagaimana Manusia mempengaruhi Lingkungan, marilah Kita regular tidak Duduk * Semua disajikan Sesudah meninggalkan tanggung jawab melestarikan bumi adalah tunangan PADA segelintir Orang. Masing-masing dari kita dapat memberikan kontribusi yang bernilai bagi melestarikan lingkungan kita. Masing-masing Dari Kita dapat memberikan kontribusi bernilai Yang BAGI melestarikan Lingkungan Kita. Mari kita lakukan sedikit kita sendiri, untuk, dalam kesejahteraan lingkungan terletak kunci untuk kelangsungan hidup kita. Mari Kita lakukan sedikit Kita Sendiri, untuk, KESAWAN kesejahteraan Lingkungan terletak kunci untuk kelangsungan Hidup Kita
sumber:
Setiap Bahasa Live Chat Chat dalam bahasa asli Anda kepada orang-orang dalam bahasa lain sekarang SoSeeAll.com / InternationalChat
Perangkat Lunak lokalisasi Multilizer Gunakan alat untuk membuat lokalisasi perangkat lunak produktif. www.multilizer.com
Petisi untuk Benediktus XVI Uskup Richard Williamson menyangkal Holocaust. Anda Express pendapat WorldJewishCongress.org
Developer's Blogs-Dev2Dev Blogs oleh pengembang di satu tempat! Cari pekerjaan, solusi, ide, tutorial www.devblogging.com
Belajar Bahasa Jepang Gratis website untuk belajar bahasa Jepang. Hiragana, Vocabulary & Grammar study.u-biq.org /
Belajar bahasa Cina di Fujian Cina Bahasa dan Budaya Universitas College of hwxy.hqu.edu.cn Huaqiao / zsb / zsben.htm
Real Belanda Bahasa Belanda ke Bahasa Inggris terjemahan Translators. Terjemahan dilakukan secara manual. hbptranslators.webs.com
Belajar Bahasa Inggris dan Review gratis download software untuk belajar bahasa inggris www.ohaysoft.com
PKLHjuju
Blog ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah ISBD yang diampu oleh dosen Bpk. Ana Maulana,Drs., M.Pd. Dan mata kuliah PKLH oleh yuniar purwanti,SP.
Entri Populer
-
Seiring masa globalisasi yang berkembang dengan cepat,wajah indonesia seakan mengikuti arus.Bukan hanya menimbulkan dampak positif tapi juga...
-
RINGKASAN MATERI PKLH I. Pendahuluan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup yang lazim disingkat PKLH sudah sekitar 2,5 da...
-
ALQURAN memiliki posisi yang amat vital dan terhormat dalam masyarakat muslim di seluruh dunia. Di samping sebagai sumber hukum,pedoman mora...
-
STRATIFIKASI SOSIAL Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masy...
-
Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan jang...
-
Belakangan ini, dunia pendidikan kita disorot banyak kalangan, karena sering kali menjalankan sesuatu yang tidak jelas orientasinya. Pendidi...
Minggu, 17 Oktober 2010
Rabu, 26 Mei 2010
Al-Qur'an sebagai Sumber Peradaban
ALQURAN memiliki posisi yang amat vital dan terhormat dalam masyarakat muslim di seluruh dunia. Di samping sebagai sumber hukum,pedoman moral,bimbingan ibadah dan doktrin keimanan,Alquran juga merupakan sumber peradaban yang bersifat historis dan universal.
Dari enam rukun iman yang diyakini umat Islam,ada dua yang tidak gaib, yaitu sosok Nabi Muhammad sebagai sosok historis dan kitab suci Alquran yang bisa kita baca dan kaji kandungannya. Sosok Nabi Muhammad pun bisa disebut gaib dalam pengertian kita tidak hidup sezaman dan hanya mampu membaca dan memahami sebagian kecil saja dari keseluruhan riwayat hidupnya.
Dengan demikian, pintu gerbang yang terbuka untuk mendalami ajaran Allah adalah melalui kitab suci Alquran. Namun,kita pun sadar bahwa pesan Allah yang terkandung dalam Alquran yang sedemikian luas dan dalam tidak mungkin kita kuasai sepenuhnya hingga tuntas.
Mungkin itulah sebabnya sejak awal mula diwahyukan kepada Rasulullah Muhammad sampai hari ini, berbagai ulama tafsir selalu bermunculan dan berbagai buku yang diinspirasi oleh ayat-ayat Alquran senantiasa terbit. Tidak ada sebuah teks yang melahirkan teks-teks lain yang tak terhitung jumlahnya, kecuali teks suci Alquran.
Yang juga sangat menarik direnungkan, begitu kita membuka dan membaca teks suci Alquran,Alquran sendiri menyuruh pembacanya untuk mengaitkan pesan dirinya dengan teks-teks kauniyah, yaitu wahyu Tuhan yang terhampar dalam jagat semesta. Tidak hanya ayat semesta, Alquran juga menyuruh kita mengintegrasikan pesannya dengan ayat-ayat nafsiyah dan tarikhiyah, yaitu hukum Allah (sunatullah) yang tertulis dalam diri manusia dan dalam hukum sejarah.
Dengan demikian, terjadi hubungan dialektik dan saling menafsirkan antara wahyu yang tertulis dalam mushaf Alquran (ayat kitabiyah) dan ayat yang terhampar dalam jagat semesta (ayat kauniyah) dan wahyu tertulis dalam diri manusia (ayat nafsiyah) serta wahyu yang bekerja melalui hukum sejarah (ayat ijtima’iyah- tarikhiyah).Peradaban Islam akan tumbuh dan berdiri kokoh manakala mampu mengintegrasikan keempat pilar ini.
Sejak awal mula diwahyukan, Alquran sangat menekankanbetapavitalnya mengubah pola berpikir bangsa Arab kala itu yang hidup dalam budaya iliterasi (ummy) agar mendayagunakan nalar untuk melakukan riset, membaca jejak-jejak kebesaran-Nya yang terhampar di alam semesta. Research terdiri atas dua kata: re-search, artinya selalu berusaha menggali dan menggali lagi serta memperluas untuk menembus batas capaian ilmu yang diraih hari ini karena sesungguhnya ilmu Allah itu tak terbatas.
Kehadiran sosok Muhammad Rasulullah dan Alquran telah mengubah orientasi cara berpikir masyarakat Arab yang kala itu sangat ”kabilahisme sentris” menjadi berpikir kosmopolit.Tradisi dan energi saling berperang antarsuku diubah menjadi kekuatan konvergen lalu diarahkan untuk membangun peradaban baru yang bersifat kosmopolit, melewati batas etnis dan teritori primordial mereka.
Karenanya, pusat-pusat peradaban Islam bermunculan di berbagai wilayah di luar Makkah-Madinah, tempat Alquran diwahyukan. Semua ini terjadi karena kehadiran Alquran mampu mengubah mindset mereka. Pranata dan wibawa hukum ditegakkan sehingga muncul masyarakat Madinah, sebuah kata konseptual-idiomatik yang mengacu pada supremasi hukum di atas kekuatan individu dan suku.
Dengan demikian,kata Madinah juga mengandung makna contractual society dan civilized society. Meskipun Rasulullah Muhammad memegang kepemimpinan tertinggi dan absolut,namun beliau meletakkan dasar-dasar masyarakat partisipatif-kontraktual yang pada abad modern menjadi preferensi dan arus utama pemikiran politik.
Heterogenitas suku dilebur ke dalam sebuah citacita dan mimpi besar yang kemudian menjelma menjadi sebuah gerakan peradaban yang jangkauannya melampau batas teritori,batas etnis, dan jauh mendahului pikiran zaman. Hanya dalam waktu yang amat singkat,menurut ukuran sejarah, dengan bimbingan Alquran masyarakat Arab berubah secara drastis: dari masyarakat jahiliyah menjadi pusat dan sumber penggerak peradaban dunia.
Pesan tauhid telah mengubah mindset mereka sehingga yang tadinya selalu berorientasi pada kepentingan suku dan etnis, lalu mampu melihat kesatuan dan persaudaraan sesama manusia sejagat sebagai sama-sama hamba Allah. Pesan tauhid juga telah mengubah mindset mereka yang tadinya membanggakan kelas sosial karena hubungan darah dan basis ekonomi,berubah menjadi masyarakat yang memperjuangkan paham egalitarianisme dengan mengedepankan integritas (akhlak) dan prestasi (amal saleh).
Berkat pesan Alquran yang mendorong umat Islam untuk selalu mencintai ilmu pengetahuan dan menjunjung tinggi peradaban,muncullah pusat-pusat kebudayaan Islam di berbagai belahan bumi dengan ciri inklusif, yaitu sikap kritis-apresiatif terhadap peradaban luar yang dijumpainya seraya tetap setia pada tauhid yang menjadi jati dirinya.
Perjumpaannya dengan warisan intelektual Yunani telah mendorong lahirnya pemikiran filsafat dan teologi dalam Islam, sehingga muncullah filsuf dan teolog muslim kelas dunia yang turut berjasa bagi kebangkitan Eropa modern. Ketika umat Islam masuk ke India yang kental dengan pengaruh Hindu, muncullah mazhab tasawuf atau mistik Islam.
Semua ini merupakan contoh adanya sikap kreatifinovatif dalam mengembangkan peradaban Islam yang dimotivasi oleh Alquran. Begitu pun ketika Islam masuk ke Nusantara, maka dengan sangat bijak para penyebar Islam itu menghargai tradisi luhur yang dijumpainya sambil memperkenalkan ajaran Alquran, sehingga antara agama dan budaya setempat saling menopang, saling mengisi.
Agama tidak bisa berkembang tanpa wadah budaya, dan budaya akan kehilangan arah dan ruh tanpa bimbingan agama. Inklusivitas peradaban Islam secara simbolik ditampilkan oleh bangunan masjid. Inti dari masjid adalah aktivitas salatnya, sedangkan arsitektur dan berbagai peralatan lain yang mendukungnya sangat terbuka untuk berinovasi dan menampung beragam unsur budaya dari luar.
Karena itu di berbagai belahan dunia terdapat arsitektur masjid yang sangat bervariasi, dipengaruhi oleh budaya setempat. Bahkan yang namanya ”menara”, berasal dari kata ”manaroh” yang artinya tempat api sebagai ritus pemujaan pada Dewa, lalu oleh Islam dimodifikasi sebagai tempat azan.Teknologi azan ini pada perkembangan selanjutnya bahkan dilengkapi pengeras suara dan kaset yang jelas tidak dikenal di masa Rasulullah Muhammad.
Masyarakat Arab yang tinggal di padang pasir ketika Islam mulai berkembang tidak memiliki prestasi arsitektural, misalnya dome (kubah), kecuali wujud bangunan Kakbah yang begitu simpel dan dalamnya pun kosong. Ini menunjukkan bahwa pada dasarnya ajaran dasar Islam sangat terbuka dan menghargai peradaban unggul dari mana pun datangnya.
Jebakan Sejarah
Bangunan peradaban yang kokoh selalu ditopang oleh empat pilar utama, yaitu: kekuatan politik yang menjamin kohesi sosial, kekuatan ekonomi yang menjamin kesejahteraan warga, dan pusat-pusat lembaga pendidikan yang berkualitas, serta nilai-nilai luhur keagamaan yang menjadi sumber makna dan tujuan hidup. Keempat pilar ini terlihat jelas dalam sejarah Islam di abad-abad lalu.
Di samping kekuatan politik dan ekonomi, dunia Islam memiliki pusat-pusat pendidikan yang berkelas dunia. Penafsiran secara intelektual terhadap ayat-ayat Alquran berlangsung serempak dengan riset dan penafsiran terhadap ayat-ayat semesta, hukum sejarah dan kajian humaniora yang semuanya merupakan ayat Allah yang saling menafsirkan dan menjelaskan satu terhadap yang lain.
Namun, ketika perhatian pada pengembangan ilmu dan peradaban terabaikan akibat para penguasa disibukkan oleh perebutan warisan politik dan perang antardinasti dan suku berkepanjangan, kurva peradaban Islam menurun. Waktu itu kajian Alquran dipisahkan dari kajian teks kauniyah,tarikhiyahdan nafsiyah yang bersifat induktif dan empiris, lalu wacana keislaman cenderung tekstual-normatif-deduktif.
Padahal janji Allah, bumi ini akan diwariskan pada hambahamba- Nya yang saleh. Jadi,untuk melaksanakan misi kekhalifahan manusia guna membangun peradaban di muka bumi tidak bisa dipisahkan dari kesalehan, prestasi iman dan penguasaan ilmu pengetahuan. Saleh pada dimensi esoterik adalah mereka yang imannya teguh, berhati, dan berperilaku mulia, mereka yang senang dan taat beribadah.
Lalu saleh dalam dimensi eksoterik adalah mereka yang mampu bekerja secara profesional, yang memiliki skill dan kompetensi. Pribadi seperti itulah yang akan dipercaya tidak saja oleh Allah, namun juga oleh manusia, yaitu mereka yang memiliki integritas,skill, dan visioner—orang-orang yang layak menerima sebuah amanat untuk menjadi pemimpin umat dan bangsa.
Tahapan historis dari konsolidasi sosial-politik, ekonomi dan pendidikan yang pernah dibangun oleh umat Islam di masa lalu sehingga mencapai puncak kejayaan pada zamannya, hal serupa juga terlihat pada eksperimen sejarah di berbagai negara maju di abad modern ini. Negara yang tergolong maju pasca-Perang Dunia II adalah mereka yang berhasil melakukan konsolidasi politik, ekonomi,lalu naik ke tahap pendidikan dan peradaban menjadi agenda utamanya.
Tanpa pendidikan dan pusat riset unggulan yang bertaraf internasional, kekayaan alam yang dimiliki sebuah bangsa tidak sanggup menciptakan berkah-kemakmuran (blessing), tapi potensial menjadi sumber bencana dan kutukan (curse). Sebuah nilai tambah (added value) dari kekayaan alam maupun budaya akan diraih ketika sebuah bangsa berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan,teknologi, dan peradaban.
Itulah yang pernah dicontohkan Rasulullah dan para sahabatnya dengan spirit dan panduan Alquran, sehingga padang pasir Arabia waktu itu yang sama sekali tidak menarik bagi pengunjung luar tibatiba menjadi mata air peradaban yang monumen dan getarannya masih bisa dilihat dan dirasakan sampai hari ini. Sekarang ini kita hidup dalam masyarakat horizontal, ”the world is flat”.
Sebuah momentum dan tantangan untuk menerjemahkan konsepIslamsebagai” rahmatbagi alam” yang menuntut pembuktian empiris-horizontal. Sehebat ajaran agama apa pun yang diyakini secara teologisvertikal, kehebatandankeunggulannya sulit dipasarkan padaduniakalautidakdisertai bukti dan prestasi empiris yang terukur dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat pengguna jasa (users).
Kata rahmatan lil’alamin sendiri mengasumsikan umat Islam harus memiliki mindset kosmopolitanisme, sebagai pengibar panji perdamaian dan peradaban yang disebarkan dengan kasih sayang, ke dalam pergaulan masyarakat global yang sangat plural,baik dari segi bangsa,budaya,maupun agama.(*)
(Naskah ini pernah disampaikan pada Peringatan Nuzulul Qur’an tingkat nasional bertempat di Masjid Agung Purwokerto,17 September 2008,dengan beberapa pengeditan)
Tulisan ini pernah dimuat di Seputar Indonesia, 19 Septermber 2008
Dari enam rukun iman yang diyakini umat Islam,ada dua yang tidak gaib, yaitu sosok Nabi Muhammad sebagai sosok historis dan kitab suci Alquran yang bisa kita baca dan kaji kandungannya. Sosok Nabi Muhammad pun bisa disebut gaib dalam pengertian kita tidak hidup sezaman dan hanya mampu membaca dan memahami sebagian kecil saja dari keseluruhan riwayat hidupnya.
Dengan demikian, pintu gerbang yang terbuka untuk mendalami ajaran Allah adalah melalui kitab suci Alquran. Namun,kita pun sadar bahwa pesan Allah yang terkandung dalam Alquran yang sedemikian luas dan dalam tidak mungkin kita kuasai sepenuhnya hingga tuntas.
Mungkin itulah sebabnya sejak awal mula diwahyukan kepada Rasulullah Muhammad sampai hari ini, berbagai ulama tafsir selalu bermunculan dan berbagai buku yang diinspirasi oleh ayat-ayat Alquran senantiasa terbit. Tidak ada sebuah teks yang melahirkan teks-teks lain yang tak terhitung jumlahnya, kecuali teks suci Alquran.
Yang juga sangat menarik direnungkan, begitu kita membuka dan membaca teks suci Alquran,Alquran sendiri menyuruh pembacanya untuk mengaitkan pesan dirinya dengan teks-teks kauniyah, yaitu wahyu Tuhan yang terhampar dalam jagat semesta. Tidak hanya ayat semesta, Alquran juga menyuruh kita mengintegrasikan pesannya dengan ayat-ayat nafsiyah dan tarikhiyah, yaitu hukum Allah (sunatullah) yang tertulis dalam diri manusia dan dalam hukum sejarah.
Dengan demikian, terjadi hubungan dialektik dan saling menafsirkan antara wahyu yang tertulis dalam mushaf Alquran (ayat kitabiyah) dan ayat yang terhampar dalam jagat semesta (ayat kauniyah) dan wahyu tertulis dalam diri manusia (ayat nafsiyah) serta wahyu yang bekerja melalui hukum sejarah (ayat ijtima’iyah- tarikhiyah).Peradaban Islam akan tumbuh dan berdiri kokoh manakala mampu mengintegrasikan keempat pilar ini.
Sejak awal mula diwahyukan, Alquran sangat menekankanbetapavitalnya mengubah pola berpikir bangsa Arab kala itu yang hidup dalam budaya iliterasi (ummy) agar mendayagunakan nalar untuk melakukan riset, membaca jejak-jejak kebesaran-Nya yang terhampar di alam semesta. Research terdiri atas dua kata: re-search, artinya selalu berusaha menggali dan menggali lagi serta memperluas untuk menembus batas capaian ilmu yang diraih hari ini karena sesungguhnya ilmu Allah itu tak terbatas.
Kehadiran sosok Muhammad Rasulullah dan Alquran telah mengubah orientasi cara berpikir masyarakat Arab yang kala itu sangat ”kabilahisme sentris” menjadi berpikir kosmopolit.Tradisi dan energi saling berperang antarsuku diubah menjadi kekuatan konvergen lalu diarahkan untuk membangun peradaban baru yang bersifat kosmopolit, melewati batas etnis dan teritori primordial mereka.
Karenanya, pusat-pusat peradaban Islam bermunculan di berbagai wilayah di luar Makkah-Madinah, tempat Alquran diwahyukan. Semua ini terjadi karena kehadiran Alquran mampu mengubah mindset mereka. Pranata dan wibawa hukum ditegakkan sehingga muncul masyarakat Madinah, sebuah kata konseptual-idiomatik yang mengacu pada supremasi hukum di atas kekuatan individu dan suku.
Dengan demikian,kata Madinah juga mengandung makna contractual society dan civilized society. Meskipun Rasulullah Muhammad memegang kepemimpinan tertinggi dan absolut,namun beliau meletakkan dasar-dasar masyarakat partisipatif-kontraktual yang pada abad modern menjadi preferensi dan arus utama pemikiran politik.
Heterogenitas suku dilebur ke dalam sebuah citacita dan mimpi besar yang kemudian menjelma menjadi sebuah gerakan peradaban yang jangkauannya melampau batas teritori,batas etnis, dan jauh mendahului pikiran zaman. Hanya dalam waktu yang amat singkat,menurut ukuran sejarah, dengan bimbingan Alquran masyarakat Arab berubah secara drastis: dari masyarakat jahiliyah menjadi pusat dan sumber penggerak peradaban dunia.
Pesan tauhid telah mengubah mindset mereka sehingga yang tadinya selalu berorientasi pada kepentingan suku dan etnis, lalu mampu melihat kesatuan dan persaudaraan sesama manusia sejagat sebagai sama-sama hamba Allah. Pesan tauhid juga telah mengubah mindset mereka yang tadinya membanggakan kelas sosial karena hubungan darah dan basis ekonomi,berubah menjadi masyarakat yang memperjuangkan paham egalitarianisme dengan mengedepankan integritas (akhlak) dan prestasi (amal saleh).
Berkat pesan Alquran yang mendorong umat Islam untuk selalu mencintai ilmu pengetahuan dan menjunjung tinggi peradaban,muncullah pusat-pusat kebudayaan Islam di berbagai belahan bumi dengan ciri inklusif, yaitu sikap kritis-apresiatif terhadap peradaban luar yang dijumpainya seraya tetap setia pada tauhid yang menjadi jati dirinya.
Perjumpaannya dengan warisan intelektual Yunani telah mendorong lahirnya pemikiran filsafat dan teologi dalam Islam, sehingga muncullah filsuf dan teolog muslim kelas dunia yang turut berjasa bagi kebangkitan Eropa modern. Ketika umat Islam masuk ke India yang kental dengan pengaruh Hindu, muncullah mazhab tasawuf atau mistik Islam.
Semua ini merupakan contoh adanya sikap kreatifinovatif dalam mengembangkan peradaban Islam yang dimotivasi oleh Alquran. Begitu pun ketika Islam masuk ke Nusantara, maka dengan sangat bijak para penyebar Islam itu menghargai tradisi luhur yang dijumpainya sambil memperkenalkan ajaran Alquran, sehingga antara agama dan budaya setempat saling menopang, saling mengisi.
Agama tidak bisa berkembang tanpa wadah budaya, dan budaya akan kehilangan arah dan ruh tanpa bimbingan agama. Inklusivitas peradaban Islam secara simbolik ditampilkan oleh bangunan masjid. Inti dari masjid adalah aktivitas salatnya, sedangkan arsitektur dan berbagai peralatan lain yang mendukungnya sangat terbuka untuk berinovasi dan menampung beragam unsur budaya dari luar.
Karena itu di berbagai belahan dunia terdapat arsitektur masjid yang sangat bervariasi, dipengaruhi oleh budaya setempat. Bahkan yang namanya ”menara”, berasal dari kata ”manaroh” yang artinya tempat api sebagai ritus pemujaan pada Dewa, lalu oleh Islam dimodifikasi sebagai tempat azan.Teknologi azan ini pada perkembangan selanjutnya bahkan dilengkapi pengeras suara dan kaset yang jelas tidak dikenal di masa Rasulullah Muhammad.
Masyarakat Arab yang tinggal di padang pasir ketika Islam mulai berkembang tidak memiliki prestasi arsitektural, misalnya dome (kubah), kecuali wujud bangunan Kakbah yang begitu simpel dan dalamnya pun kosong. Ini menunjukkan bahwa pada dasarnya ajaran dasar Islam sangat terbuka dan menghargai peradaban unggul dari mana pun datangnya.
Jebakan Sejarah
Bangunan peradaban yang kokoh selalu ditopang oleh empat pilar utama, yaitu: kekuatan politik yang menjamin kohesi sosial, kekuatan ekonomi yang menjamin kesejahteraan warga, dan pusat-pusat lembaga pendidikan yang berkualitas, serta nilai-nilai luhur keagamaan yang menjadi sumber makna dan tujuan hidup. Keempat pilar ini terlihat jelas dalam sejarah Islam di abad-abad lalu.
Di samping kekuatan politik dan ekonomi, dunia Islam memiliki pusat-pusat pendidikan yang berkelas dunia. Penafsiran secara intelektual terhadap ayat-ayat Alquran berlangsung serempak dengan riset dan penafsiran terhadap ayat-ayat semesta, hukum sejarah dan kajian humaniora yang semuanya merupakan ayat Allah yang saling menafsirkan dan menjelaskan satu terhadap yang lain.
Namun, ketika perhatian pada pengembangan ilmu dan peradaban terabaikan akibat para penguasa disibukkan oleh perebutan warisan politik dan perang antardinasti dan suku berkepanjangan, kurva peradaban Islam menurun. Waktu itu kajian Alquran dipisahkan dari kajian teks kauniyah,tarikhiyahdan nafsiyah yang bersifat induktif dan empiris, lalu wacana keislaman cenderung tekstual-normatif-deduktif.
Padahal janji Allah, bumi ini akan diwariskan pada hambahamba- Nya yang saleh. Jadi,untuk melaksanakan misi kekhalifahan manusia guna membangun peradaban di muka bumi tidak bisa dipisahkan dari kesalehan, prestasi iman dan penguasaan ilmu pengetahuan. Saleh pada dimensi esoterik adalah mereka yang imannya teguh, berhati, dan berperilaku mulia, mereka yang senang dan taat beribadah.
Lalu saleh dalam dimensi eksoterik adalah mereka yang mampu bekerja secara profesional, yang memiliki skill dan kompetensi. Pribadi seperti itulah yang akan dipercaya tidak saja oleh Allah, namun juga oleh manusia, yaitu mereka yang memiliki integritas,skill, dan visioner—orang-orang yang layak menerima sebuah amanat untuk menjadi pemimpin umat dan bangsa.
Tahapan historis dari konsolidasi sosial-politik, ekonomi dan pendidikan yang pernah dibangun oleh umat Islam di masa lalu sehingga mencapai puncak kejayaan pada zamannya, hal serupa juga terlihat pada eksperimen sejarah di berbagai negara maju di abad modern ini. Negara yang tergolong maju pasca-Perang Dunia II adalah mereka yang berhasil melakukan konsolidasi politik, ekonomi,lalu naik ke tahap pendidikan dan peradaban menjadi agenda utamanya.
Tanpa pendidikan dan pusat riset unggulan yang bertaraf internasional, kekayaan alam yang dimiliki sebuah bangsa tidak sanggup menciptakan berkah-kemakmuran (blessing), tapi potensial menjadi sumber bencana dan kutukan (curse). Sebuah nilai tambah (added value) dari kekayaan alam maupun budaya akan diraih ketika sebuah bangsa berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan,teknologi, dan peradaban.
Itulah yang pernah dicontohkan Rasulullah dan para sahabatnya dengan spirit dan panduan Alquran, sehingga padang pasir Arabia waktu itu yang sama sekali tidak menarik bagi pengunjung luar tibatiba menjadi mata air peradaban yang monumen dan getarannya masih bisa dilihat dan dirasakan sampai hari ini. Sekarang ini kita hidup dalam masyarakat horizontal, ”the world is flat”.
Sebuah momentum dan tantangan untuk menerjemahkan konsepIslamsebagai” rahmatbagi alam” yang menuntut pembuktian empiris-horizontal. Sehebat ajaran agama apa pun yang diyakini secara teologisvertikal, kehebatandankeunggulannya sulit dipasarkan padaduniakalautidakdisertai bukti dan prestasi empiris yang terukur dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat pengguna jasa (users).
Kata rahmatan lil’alamin sendiri mengasumsikan umat Islam harus memiliki mindset kosmopolitanisme, sebagai pengibar panji perdamaian dan peradaban yang disebarkan dengan kasih sayang, ke dalam pergaulan masyarakat global yang sangat plural,baik dari segi bangsa,budaya,maupun agama.(*)
(Naskah ini pernah disampaikan pada Peringatan Nuzulul Qur’an tingkat nasional bertempat di Masjid Agung Purwokerto,17 September 2008,dengan beberapa pengeditan)
Tulisan ini pernah dimuat di Seputar Indonesia, 19 Septermber 2008
Perangi dampak negatif era globalisasi untuk mengembalikan bangsa ke jati diri yang sebenarnya
Seiring masa globalisasi yang berkembang dengan cepat,wajah indonesia seakan mengikuti arus.Bukan hanya menimbulkan dampak positif tapi juga dampak negatif yang mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kepribadian dan jati diri bangsa kita
Arus global yang besar seakan merasuk kedalam kehidupan masyarakat,pengaruh globalisasi yang kuat juga terjadi pada generasi muda membuat mereka kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa indonesia.Seperti contoh cara berpakaian mereka,memberi kesan yang cenderung mengarah ke kehidupan barat(asing).Berpakaian minim keliatan sexy memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak keliatan.Itu sudah jelas-jelas bukan jati diri atau tidak sesuai dengan kebudayaan bangsa kita.Selain itu hair style tidak lepas dari gaya barat.Rambut di cat dengan warna yang beraneka ragam.Tidak banyak dari remaja yang menjaga jati diri kita sebagai bangsa yang berbudaya dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan identitas kepribadian bangsa kita.
Dilihat dari sikap dan perbuatan,mereka cenderung bebas tanpa beban.
Mengembalikan jati diri bangsa seakan sangat susah apa lagi harus di hadapkan dengan kehidupan era globalisasi yang menganut sistem kebebasan.Tanpa kesadaran dari masing-masing individu,jati diri bangsa sebagai negara yang berbudaya sulit kita capai.
Remaja cuek termasuk disaat mereka berinteraksi dengan orang tua,kesannya tak peduli akan kehidupan sekitar.Mereka betul betul terbawa arus globalisasi karena hal itu mereka bertindak sesuka hati,Seperti sekarang ini mereka membentuk gank atau organisasi di sekolah untuk melakukan hal hal anarki yang mengarah padah pengrusakan fasilitas umum.Jika mereka tidak bisa mengontrol diri kita bisa mengetahui dari sekarang bagaimana kehidupan bangsa kita nantinya.
Salah satu jati diri bangsa kita adalah rasa persatuan yang begitu kuat tapi sekarang karena kekuasaan,persatuan mulai pudar,mereka lebih memilih memisahkan diri dan membentuk kelompok kecil katanya buat cari sensasai dan perhatian.Membentuk komunitas kecil seakan kurang pas apa lagi jika komunitas itu menganut sistem kebebasan,hal seperti ini yang bisa memacu hilangnya rasa persatuan kita.Moral generasi bangsa jadi rusak ,timbul tindakan anarkis antar golongan muda dan lambat laun jiwa nasionalisme akan berkuran karena tidak adanya rasa cinta terhadap budaya bangsa kita sendiri dan hilangnya rasa peduli terhadap masyarakat.
Munculnya sikap individualisme menimbulkan rasa tidak peduli terhadap masyarakat,lingkungan dan bangsa
Inilah kenyataan yang merupakan zaman dimana kebebasan di wajarkan,hal yang tak baik di biasakan.Pengaruh barat harusnya disaring bukan mengikuti arus.Pergaulan bebas dimana mana,remaja yang mengatas namakan dirinya anak gaul bermunculan,banyakan nongkrong di mall daripada harus duduk diperpustakaan menambah ilmu.Hura hura,kehidupan malam,minuman keras,narkoba dll adalah di anggap teman hidup.Generasi muda sekarang harusnya sadar bahwa narkoba bisa merusak masa depan kita juga berdampak pada kehidupan jati diri bangsa kita.
Dimanakah idealisme kita saat arus globalisasi mengalir masuk dalam sistem kehidupan kita.Apakah jati diri bangsa harus rusak karena perubahan cara berfikir generasi muda yang mengarah ke negatif?
Globalisasi memang menyuntikkan dampak negatif yang sangat sangat besar kepada generasi mudah bangsa kita,pornografi sudah dianggap bukan hal yang tabu lagi.VCD porno,video atau photo-photo 18 tahun keatas sudah banyak dikonsumsi oleh anak anak SD apa lagi mereka yang sudah duduk di bangku SMP atau SMA.Barang barang diatas merupakan barang bebas dimana siapa saja apakah itu bocah kecil atau dewasa bisa dengan mudah mendapatkannya.Tak heran berawal dari nonton atau melihat sesuatu yang berbau porografi mengarah kepada pergaulan bebas.Jati diri bangsa kita tidak seperti itu,jika dibiarkan menjalar maka
mengembalikan jati diri bangsa yang bermoral sulit terwujud
Contoh kecil juga bisa kita rasakan,budaya asing sekarang menjalar kehidupan kita,dari segi makanan misalnya pizza,spagheti,coca cola.Sekarang produk-produk itu sering kita jumpai dimana saja.Hal merupakan tanda awal dimana budaya asing telah masuk.Banyak ibu ibu lebih memilih belajar bagaimana cara membuat makanan diatas padahal makanan tradisional sendiri tidak tahu cara membuatnya.Kita bisa juga liat dari segi bahasa yang di gunakan remaja sekarang,banyak modifikasi sehingga bahasa indonesia kehilangan cara mengeja yang benar.Y sebut saja bahasa gaul.Kalau dibiarkan terus bahasa resmi negara kita adalah bahasa indonesia akan berubah jadi bahasa gaul.he.he
kalo dipikir pikir lucu juga,perhatikan kalimat ini ‘’so what gitu lho” bahasa indonesia di gabung bahasa asing.Ini merupakan cara penggunaan bahasa yang tidak benar.Kalau kalimat itu di ucapkan kepada orang tua usia lanjut,mana mengerti
Jangan sampai melupakan ciri khas indonesia yang seharusnya dilestarikan,jangan sampai budaya asing nantinya menguasai kita dan mewariskan sesuatu yang bukan Jati diri bangsa kepada generasi berikutnya
Kita adalah bangsa indonesia,Dan warga yang baik adalah warga yang bisa menjaga kepribadian dan melestarikan kebudayaan bangsa.Generasi muda bangsa indonesia bukan sekedar sebagai penerus bangsa tapi juga menjadi tulang punggung bangsa kita.Ditangan kita nasib negara ini,ditangan kita jati diri sebagai bangsa indonesia bisa terjaga.
Dijaman era globalisasi sekarang ini kita dituntut untuk berfikir lebih kritis,analitis dan logis serta tetap dengan kuat berpegang teguh kepad PANCASILA agar kita tidak terjerumus termakan masa.
Mari bersama bersatu dimulai dari diri kita masinga-masing untuk memerangi dan menyaring budaya asing yang masuk ke negara kita.Jangan sampai jati diri dan kepribadian bangsa kita hilang.Kita harus terus menjaga dan melestarikan budaya kita.Mengembalikan jati diri dan kepribadian bangsa seperti dulu memang tidak mudah tapi hal ini juga tidak boleh dibiarkan terus menerus.Mari bersatu mengembalikan jati diri bangsa yang mulai hilang.
”Kontes SEO beritajitu.com”
Arus global yang besar seakan merasuk kedalam kehidupan masyarakat,pengaruh globalisasi yang kuat juga terjadi pada generasi muda membuat mereka kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa indonesia.Seperti contoh cara berpakaian mereka,memberi kesan yang cenderung mengarah ke kehidupan barat(asing).Berpakaian minim keliatan sexy memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak keliatan.Itu sudah jelas-jelas bukan jati diri atau tidak sesuai dengan kebudayaan bangsa kita.Selain itu hair style tidak lepas dari gaya barat.Rambut di cat dengan warna yang beraneka ragam.Tidak banyak dari remaja yang menjaga jati diri kita sebagai bangsa yang berbudaya dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan identitas kepribadian bangsa kita.
Dilihat dari sikap dan perbuatan,mereka cenderung bebas tanpa beban.
Mengembalikan jati diri bangsa seakan sangat susah apa lagi harus di hadapkan dengan kehidupan era globalisasi yang menganut sistem kebebasan.Tanpa kesadaran dari masing-masing individu,jati diri bangsa sebagai negara yang berbudaya sulit kita capai.
Remaja cuek termasuk disaat mereka berinteraksi dengan orang tua,kesannya tak peduli akan kehidupan sekitar.Mereka betul betul terbawa arus globalisasi karena hal itu mereka bertindak sesuka hati,Seperti sekarang ini mereka membentuk gank atau organisasi di sekolah untuk melakukan hal hal anarki yang mengarah padah pengrusakan fasilitas umum.Jika mereka tidak bisa mengontrol diri kita bisa mengetahui dari sekarang bagaimana kehidupan bangsa kita nantinya.
Salah satu jati diri bangsa kita adalah rasa persatuan yang begitu kuat tapi sekarang karena kekuasaan,persatuan mulai pudar,mereka lebih memilih memisahkan diri dan membentuk kelompok kecil katanya buat cari sensasai dan perhatian.Membentuk komunitas kecil seakan kurang pas apa lagi jika komunitas itu menganut sistem kebebasan,hal seperti ini yang bisa memacu hilangnya rasa persatuan kita.Moral generasi bangsa jadi rusak ,timbul tindakan anarkis antar golongan muda dan lambat laun jiwa nasionalisme akan berkuran karena tidak adanya rasa cinta terhadap budaya bangsa kita sendiri dan hilangnya rasa peduli terhadap masyarakat.
Munculnya sikap individualisme menimbulkan rasa tidak peduli terhadap masyarakat,lingkungan dan bangsa
Inilah kenyataan yang merupakan zaman dimana kebebasan di wajarkan,hal yang tak baik di biasakan.Pengaruh barat harusnya disaring bukan mengikuti arus.Pergaulan bebas dimana mana,remaja yang mengatas namakan dirinya anak gaul bermunculan,banyakan nongkrong di mall daripada harus duduk diperpustakaan menambah ilmu.Hura hura,kehidupan malam,minuman keras,narkoba dll adalah di anggap teman hidup.Generasi muda sekarang harusnya sadar bahwa narkoba bisa merusak masa depan kita juga berdampak pada kehidupan jati diri bangsa kita.
Dimanakah idealisme kita saat arus globalisasi mengalir masuk dalam sistem kehidupan kita.Apakah jati diri bangsa harus rusak karena perubahan cara berfikir generasi muda yang mengarah ke negatif?
Globalisasi memang menyuntikkan dampak negatif yang sangat sangat besar kepada generasi mudah bangsa kita,pornografi sudah dianggap bukan hal yang tabu lagi.VCD porno,video atau photo-photo 18 tahun keatas sudah banyak dikonsumsi oleh anak anak SD apa lagi mereka yang sudah duduk di bangku SMP atau SMA.Barang barang diatas merupakan barang bebas dimana siapa saja apakah itu bocah kecil atau dewasa bisa dengan mudah mendapatkannya.Tak heran berawal dari nonton atau melihat sesuatu yang berbau porografi mengarah kepada pergaulan bebas.Jati diri bangsa kita tidak seperti itu,jika dibiarkan menjalar maka
mengembalikan jati diri bangsa yang bermoral sulit terwujud
Contoh kecil juga bisa kita rasakan,budaya asing sekarang menjalar kehidupan kita,dari segi makanan misalnya pizza,spagheti,coca cola.Sekarang produk-produk itu sering kita jumpai dimana saja.Hal merupakan tanda awal dimana budaya asing telah masuk.Banyak ibu ibu lebih memilih belajar bagaimana cara membuat makanan diatas padahal makanan tradisional sendiri tidak tahu cara membuatnya.Kita bisa juga liat dari segi bahasa yang di gunakan remaja sekarang,banyak modifikasi sehingga bahasa indonesia kehilangan cara mengeja yang benar.Y sebut saja bahasa gaul.Kalau dibiarkan terus bahasa resmi negara kita adalah bahasa indonesia akan berubah jadi bahasa gaul.he.he
kalo dipikir pikir lucu juga,perhatikan kalimat ini ‘’so what gitu lho” bahasa indonesia di gabung bahasa asing.Ini merupakan cara penggunaan bahasa yang tidak benar.Kalau kalimat itu di ucapkan kepada orang tua usia lanjut,mana mengerti
Jangan sampai melupakan ciri khas indonesia yang seharusnya dilestarikan,jangan sampai budaya asing nantinya menguasai kita dan mewariskan sesuatu yang bukan Jati diri bangsa kepada generasi berikutnya
Kita adalah bangsa indonesia,Dan warga yang baik adalah warga yang bisa menjaga kepribadian dan melestarikan kebudayaan bangsa.Generasi muda bangsa indonesia bukan sekedar sebagai penerus bangsa tapi juga menjadi tulang punggung bangsa kita.Ditangan kita nasib negara ini,ditangan kita jati diri sebagai bangsa indonesia bisa terjaga.
Dijaman era globalisasi sekarang ini kita dituntut untuk berfikir lebih kritis,analitis dan logis serta tetap dengan kuat berpegang teguh kepad PANCASILA agar kita tidak terjerumus termakan masa.
Mari bersama bersatu dimulai dari diri kita masinga-masing untuk memerangi dan menyaring budaya asing yang masuk ke negara kita.Jangan sampai jati diri dan kepribadian bangsa kita hilang.Kita harus terus menjaga dan melestarikan budaya kita.Mengembalikan jati diri dan kepribadian bangsa seperti dulu memang tidak mudah tapi hal ini juga tidak boleh dibiarkan terus menerus.Mari bersatu mengembalikan jati diri bangsa yang mulai hilang.
”Kontes SEO beritajitu.com”
Bahayanya Prasangka Buruk
Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Hujurât (49):12)
Prasangka buruk (su’udzon) seseorang terhadap orang lain dapat timbul karena melihat latar belakang seseorang. A mempunyai prasangka buruk pada B, karena B mempunyai latar belakang yang kelam. B pernah mendekam di penjara selama 5 tahun. Latar belakang kelam inilah yang membuat seseorang menjadi berprasangka buruk.
Saat ini prasangka buruk seseorang tidak ubahnya dengan tanaman. Mulai dari bibit, dirawat dengan disiram dan diberi pupuk. Acara-acara infotainment lah yang menjadikan prasangka buruk tertanam dalam diri manusia. Selebritis A yang digosipkan sedang dekat dengan seorang pejabat. Perceraian selebriti B dan C, diawali oleh rumor yang beredar. Rumor itu mengatakan bahwa ada orang ketiga dibalik perceraian selebriti B dan C.
Mendengar berita yang belum jelas seperti ini akan menyebabkan para penonton berspekulasi dan berprasangka buruk pada para selebriti yang sedang bermasalah.
Setelah menerima berita gosip dan rumor ini, penonton pertama menyebarkan berita itu kepada orang lain, taruhlah namanya si D. D pun akhirnya ikut berprasangka buruk. Begitu seterusnya, prasangka buruk mewabah dan menjadi tren dalam masyarakat Indonesia.
Prasangka buruk akan menjadi sesuatu yang berbahaya bila terjadi antara suami dan istri. Mulanya prasangka buruk, namun ujungnya dapat menjadi menuduh seseorang yang mulia telah melakukan perbuatan zina. Menuduh orang beriman telah melakukan perbuatan zina -padahal dia tidak melakukannya- merupakan perbuatan dosa besar.
Dari Abu Hurairah ra. Nabi Saw. bersabda, “Jauhilah tujuh dosa yang menghancurkan.” Para sahabat bertanya, “Apa saja wahai Rasul?” Beliau menjawab, “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, makan riba, makan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh wanita mukmin yang menjaga diri.” (HR. Bukhari Muslim)
Bila prasangka buruk berujung pada tuduhan melakukan perbuatan maksiat, maka hal ini menjadi sesuatu yang berbahaya. Apalagi bila terjadi dalam hubungan suami istri.
Bila sudah seperti ini, syetan akan membisikkan hal-hal yang semakin memperkeruh suasana. Tujuan syetan dalam memperkeruh suasana adalah agar suami istri itu bercerai. Bila syetan berhasil menjadikan pasangan suami istri bercerai, maka hal ini termasuk prestasi syetan yang tertinggi.
Dari Jabir bin Abdullah ra dari Nabi Saw yang berkata: “Iblis meletakkan singgasananya di atas air kemudian ia mengutus para anak buahnya. Mereka yang paling bawah dari iblis posisinya adalah mereka yang paling parah fitnahnya. Salah satu dari mereka datang seraya berkata: ‘Aku telah melakukan ini dan itu.’ Lalu iblis berkata kepadanya: ‘Kau tidak melakukan apa-apa.’ Lalu salah satu dari mereka datang seraya berkata: ‘Aku tidak meninggalkan manusia sehingga aku telah memisahkan dirinya dengan istrinya.’ Lalu Iblis memposisikan anak buahnya ini dibawahnya seraya berkata: ‘Alangkah hebatnya kamu. Maka iblis menjadikannya sebagai pembantunya.” (HR. Muslim dan lainnya).
Ternyata prasangka buruk itu bukan perbuatan yang dapat dianggap ringan. Karena prasangka buruk dapat mengantarkan seseorang melakukan perbuatan dosa besar, yaitu menuduh orang-orang baik melakukan perbuatan maksiat. Prasangka buruk manusia akan menjadi makanan empuk bagi syetan. (arnab)
Prasangka buruk (su’udzon) seseorang terhadap orang lain dapat timbul karena melihat latar belakang seseorang. A mempunyai prasangka buruk pada B, karena B mempunyai latar belakang yang kelam. B pernah mendekam di penjara selama 5 tahun. Latar belakang kelam inilah yang membuat seseorang menjadi berprasangka buruk.
Saat ini prasangka buruk seseorang tidak ubahnya dengan tanaman. Mulai dari bibit, dirawat dengan disiram dan diberi pupuk. Acara-acara infotainment lah yang menjadikan prasangka buruk tertanam dalam diri manusia. Selebritis A yang digosipkan sedang dekat dengan seorang pejabat. Perceraian selebriti B dan C, diawali oleh rumor yang beredar. Rumor itu mengatakan bahwa ada orang ketiga dibalik perceraian selebriti B dan C.
Mendengar berita yang belum jelas seperti ini akan menyebabkan para penonton berspekulasi dan berprasangka buruk pada para selebriti yang sedang bermasalah.
Setelah menerima berita gosip dan rumor ini, penonton pertama menyebarkan berita itu kepada orang lain, taruhlah namanya si D. D pun akhirnya ikut berprasangka buruk. Begitu seterusnya, prasangka buruk mewabah dan menjadi tren dalam masyarakat Indonesia.
Prasangka buruk akan menjadi sesuatu yang berbahaya bila terjadi antara suami dan istri. Mulanya prasangka buruk, namun ujungnya dapat menjadi menuduh seseorang yang mulia telah melakukan perbuatan zina. Menuduh orang beriman telah melakukan perbuatan zina -padahal dia tidak melakukannya- merupakan perbuatan dosa besar.
Dari Abu Hurairah ra. Nabi Saw. bersabda, “Jauhilah tujuh dosa yang menghancurkan.” Para sahabat bertanya, “Apa saja wahai Rasul?” Beliau menjawab, “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, makan riba, makan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh wanita mukmin yang menjaga diri.” (HR. Bukhari Muslim)
Bila prasangka buruk berujung pada tuduhan melakukan perbuatan maksiat, maka hal ini menjadi sesuatu yang berbahaya. Apalagi bila terjadi dalam hubungan suami istri.
Bila sudah seperti ini, syetan akan membisikkan hal-hal yang semakin memperkeruh suasana. Tujuan syetan dalam memperkeruh suasana adalah agar suami istri itu bercerai. Bila syetan berhasil menjadikan pasangan suami istri bercerai, maka hal ini termasuk prestasi syetan yang tertinggi.
Dari Jabir bin Abdullah ra dari Nabi Saw yang berkata: “Iblis meletakkan singgasananya di atas air kemudian ia mengutus para anak buahnya. Mereka yang paling bawah dari iblis posisinya adalah mereka yang paling parah fitnahnya. Salah satu dari mereka datang seraya berkata: ‘Aku telah melakukan ini dan itu.’ Lalu iblis berkata kepadanya: ‘Kau tidak melakukan apa-apa.’ Lalu salah satu dari mereka datang seraya berkata: ‘Aku tidak meninggalkan manusia sehingga aku telah memisahkan dirinya dengan istrinya.’ Lalu Iblis memposisikan anak buahnya ini dibawahnya seraya berkata: ‘Alangkah hebatnya kamu. Maka iblis menjadikannya sebagai pembantunya.” (HR. Muslim dan lainnya).
Ternyata prasangka buruk itu bukan perbuatan yang dapat dianggap ringan. Karena prasangka buruk dapat mengantarkan seseorang melakukan perbuatan dosa besar, yaitu menuduh orang-orang baik melakukan perbuatan maksiat. Prasangka buruk manusia akan menjadi makanan empuk bagi syetan. (arnab)
Stratifikasi Sosial
STRATIFIKASI SOSIAL
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Pengertian
•
Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.
Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.
Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, barang siapa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.
Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Pengertian
•
Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.
Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.
Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, barang siapa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.
Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.
Senin, 26 April 2010
politisasi pendidikan
Belakangan ini, dunia pendidikan kita disorot banyak kalangan, karena sering kali menjalankan sesuatu yang tidak jelas orientasinya. Pendidikan kita melalui berbagai kebijakannya belum menjelaskan ke mana anak didik akan dibawa dan akan dibuat seperti apa.
Diakui atau tidak, pendidikan kita belum membawa anak didik pada kesadaran akan dirinya sendiri sebagai manusia yang berpikir untuk merdeka. Berpikir merdeka berarti peserta didik sejak awal dilatih memiliki wawasan yang luas mengenai realitas.
Langkah tersebut tentu membutuhkan proses pendidikan yang harus didukung dengan kebijakan pemerintah yang dapat melatih kepribadian anak didik. Sayangnya, hingga kini pendidikan dipolitisasi dan dimanipulasi sedemikian rupa untuk mengabdi pada kepentingan penguasa. Kebijakan mengenai ujian nasional, salah satu contohnya.
Tampak dunia pendidikan kita masih dipenuhi kemunafikan, karena yang dikejar hanya gelar dan angka. Bukan hal mendasar yang membawa peserta didik pada kesadaran penuh untuk mencari ilmu pengetahuan dalam menjalani proses kehidupan. Ini tidak terjadi di Indonesia sebab pendidikan semata-mata dipahami hanya sekadar alat mencari kuasa.
Pendidikan di negeri ini tidak saja mencerminkan sejauh mana proses transformasi sosial telah berhasil, melainkan juga menunjukkan baik buruknya tampang sang penguasa. Sebab, para penguasa yang duduk dalam pemerintahan sering kali campur tangan lewat kebijakan-kebijakannya untuk mengelola pendidikan.
Justru di sinilah mula-mula persoalan terjadi. Sebagai instrumen, pendidikan sering kali di jadikan alat kampanye bagi para elit politik untuk mrncapai kekuasaan. Dan juga pendidikan kerap dijadikan alat kekuasaan yang ditujukan untuk mengelabui publik lewat gelar-gelar yang dijadikan prestise semu. Kenyataannya, pendidikan kita tidak pernah jujur di dalam mengajarkan nilai-nilai kebenaran karena pelaksanaan ujian, misalnya, hanyalah sebuah formalisme belaka.
Lalu nilai dan hasil ujian kalau tidak tampil sebagai simbol tanpa makna, juga sesuatu yang bisa dikalkulasi dari luar konteks ujian atau evaluasi itu sendiri. Akibatnya murid bermutu yang sudah bekerja keras menjadi korban. Ritual kebohongan seperti ini terus diulangi dengan cara mencari argumentasi pembenaran yang ujungnya adanya proyek ujian (secara) nasional.
Lantas, guru menjadi penguasa tunggal di kelas dan pemerintah menjadi penguasa yang menguasai sepenuhnya lembaga pendidikan. Dampaknya pada proses pendidikan yang terus-menerus terpuruk karena hanya mengikuti perintah. Terutama yang menyangkut kualitas moral, tidak pernah ada evaluasi serius.
Perubahan yang tampak hanya berkaitan dengan penggantian menteri pendidikan dan sebatas itulah yang bisa dilakukan pemerintah. Sistem pendidikan kita hanya mengandalkan cara berpikir yang bermuatan kurikulum, bukan pada pembentukan karakter anak didik. Bukan masalah kurikulum tidak penting, tetapi cara pandang ini akan membuat pendidikan terlepas dari realitas sosial karena anak hanya didoktrin belaka.
Inilah yang membuat bangsa ini terpuruk karena tidak mau belajar mendidik dirinya sendiri. Bangsa ini belum mau menyadari pendidikan merupakan bagian dari proses pembelajaran untuk menjadi diri sendiri yang otentik. Pendidikan tidak pernah menyentuh hal yang substansial karena dikelabui hal-hal yang sifatnya semu.
Tak pelak, pendidikan selalu dijadikan pertarungan politik abadi. Dan, di balik itu semua ada keresahan yang mendalam karena pendidikan cuma dijadikan alat politisasi. Terlebih, peserta didik mengalami frustrasi sosial amat parah sebab mereka tidak memperoleh hak untuk mendapatkan pengetahuan yang selayaknya..
Diakui atau tidak, pendidikan kita belum membawa anak didik pada kesadaran akan dirinya sendiri sebagai manusia yang berpikir untuk merdeka. Berpikir merdeka berarti peserta didik sejak awal dilatih memiliki wawasan yang luas mengenai realitas.
Langkah tersebut tentu membutuhkan proses pendidikan yang harus didukung dengan kebijakan pemerintah yang dapat melatih kepribadian anak didik. Sayangnya, hingga kini pendidikan dipolitisasi dan dimanipulasi sedemikian rupa untuk mengabdi pada kepentingan penguasa. Kebijakan mengenai ujian nasional, salah satu contohnya.
Tampak dunia pendidikan kita masih dipenuhi kemunafikan, karena yang dikejar hanya gelar dan angka. Bukan hal mendasar yang membawa peserta didik pada kesadaran penuh untuk mencari ilmu pengetahuan dalam menjalani proses kehidupan. Ini tidak terjadi di Indonesia sebab pendidikan semata-mata dipahami hanya sekadar alat mencari kuasa.
Pendidikan di negeri ini tidak saja mencerminkan sejauh mana proses transformasi sosial telah berhasil, melainkan juga menunjukkan baik buruknya tampang sang penguasa. Sebab, para penguasa yang duduk dalam pemerintahan sering kali campur tangan lewat kebijakan-kebijakannya untuk mengelola pendidikan.
Justru di sinilah mula-mula persoalan terjadi. Sebagai instrumen, pendidikan sering kali di jadikan alat kampanye bagi para elit politik untuk mrncapai kekuasaan. Dan juga pendidikan kerap dijadikan alat kekuasaan yang ditujukan untuk mengelabui publik lewat gelar-gelar yang dijadikan prestise semu. Kenyataannya, pendidikan kita tidak pernah jujur di dalam mengajarkan nilai-nilai kebenaran karena pelaksanaan ujian, misalnya, hanyalah sebuah formalisme belaka.
Lalu nilai dan hasil ujian kalau tidak tampil sebagai simbol tanpa makna, juga sesuatu yang bisa dikalkulasi dari luar konteks ujian atau evaluasi itu sendiri. Akibatnya murid bermutu yang sudah bekerja keras menjadi korban. Ritual kebohongan seperti ini terus diulangi dengan cara mencari argumentasi pembenaran yang ujungnya adanya proyek ujian (secara) nasional.
Lantas, guru menjadi penguasa tunggal di kelas dan pemerintah menjadi penguasa yang menguasai sepenuhnya lembaga pendidikan. Dampaknya pada proses pendidikan yang terus-menerus terpuruk karena hanya mengikuti perintah. Terutama yang menyangkut kualitas moral, tidak pernah ada evaluasi serius.
Perubahan yang tampak hanya berkaitan dengan penggantian menteri pendidikan dan sebatas itulah yang bisa dilakukan pemerintah. Sistem pendidikan kita hanya mengandalkan cara berpikir yang bermuatan kurikulum, bukan pada pembentukan karakter anak didik. Bukan masalah kurikulum tidak penting, tetapi cara pandang ini akan membuat pendidikan terlepas dari realitas sosial karena anak hanya didoktrin belaka.
Inilah yang membuat bangsa ini terpuruk karena tidak mau belajar mendidik dirinya sendiri. Bangsa ini belum mau menyadari pendidikan merupakan bagian dari proses pembelajaran untuk menjadi diri sendiri yang otentik. Pendidikan tidak pernah menyentuh hal yang substansial karena dikelabui hal-hal yang sifatnya semu.
Tak pelak, pendidikan selalu dijadikan pertarungan politik abadi. Dan, di balik itu semua ada keresahan yang mendalam karena pendidikan cuma dijadikan alat politisasi. Terlebih, peserta didik mengalami frustrasi sosial amat parah sebab mereka tidak memperoleh hak untuk mendapatkan pengetahuan yang selayaknya..
Langganan:
Postingan (Atom)